Saya dan si Thor
Hallooo....apa kabar?. pada curhatan saya kali ini, saya akan menceritakan perjalanan saya bersama si Thor, motor trail kesayangan yang sering saya ajak untuk berkeliling pedalaman, kampung ke kampung, yang jalanannya masih aduhai..licin dan terjal. Petualangan saya kali ini ada hubungannya dengan pekerjaan saya sebagai penyuluh lapangan, kali ini saya akan melaksanakan pertemuan kelompok, yang memang rutin diadakan sebulan sekali...sekalian jalan-jalan.
Pagi-pagi sekali saya sudah bersiap-siap, memanaskan mesin si Thor, biar pas berangkat bisa langsung tancap gas. Perjalanan yang sangat menyenangkan dengan udara yang sejuk membuat saya sedikit ngantuk, walaupun jalanannya jauh dari kata bagus, hanya sebagian yang diaspal. Rumah yang akan saya kunjungi letaknya jauh dari jalan utama jadi saya harus melewati jalan setapak.
Saat saya sedang melewati jalan yang menanjak, tiba-tiba si Thor batuk-batuk, tidak seperti biasanya, di gas poll pun tidak ada tenaganya, saya berusaha menjaga sebisa mungkin supaya jangan sampai mesin si Thor mogok, syukur bisa nyampe ke atas, setelah menemukan tempat yang pas untuk berhenti, saya pun memeriksa busi, karburator, coba nyalain lagi, dan di gas sekuat-kuatnya, mungkin karena karburatornya kotor, setelah dirasa cukup akhirnya saya pun melanjutkan perjalanan. tatapi si Thor masih batuk-batuk walaupun tidak separah tadi, namun karena jalannya landai jadi saya tidak perlu ngegas kuat-kuat. akhirnya nyampe juga di rumah ketua kelompok, istirahat beberapa saat dan saya pun mulai melaksanakan penyuluhan, dalam hati saya sebenarnya tidak merasa tenang karena takut pas pulang si Thor benar-benar mogok. Penyuluhan ditutup dengan sesi tanya jawab, setelah ngobrol saya pun pamitan dan menuju ke kelompok lainnya, karena hari ini ada dua kelompok yang harus saya kunjungi.
| Kampung yang masih hijau - Cibungur |
Perjalanan pulang dari kelompok yang pertama tidak menemui hambatan, karena jalan yang saya lewati lebih banyak turunan, namun saya masih penasaran dengan si Thor, akhirnya saya mampir ke bengkel, yang saya lewati, setelah menjelaskan masalahnya, saya pun menitipkan si Thor karena kalau ditungguin lama...ngantri, mending melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, lumayan jarak dari bengkel ke kelompok kedua sekitar 400 meter. Jalan yang saya lewati kali ini tidak seperti tadi, walaupun jalannya sempit tapi sudah disemen, melewati pesawahan dan perkampungan akhirnya saya pun sampai di rumah ketua kelompok, sama seperti tadi saya pun melaksankan penyuluhan, dan setelah mengobrol saya pun langsung pamitan pulang, terus terang masih kepikiran dengan kondis si Thor yang saya tinggal di bengkel. Kira-kira 10 menit perjalanan saya pun nyampe ke bengkel, saya pun langsung bertanya mengenai kerusakan si Thor, montirnya bilang kalau CDI motornya rusak jadi pengapiannya tidak lancar, namun CDI dibengkel tersebut tidak ada jadi tidak diganti, harga CDI orsinil kira-kira 500 ribu, sedangkan yang biasa cuma 250 ribu, kata montirnya, setelah membayar saya pun pulang dan berdoa semoga pas pulang nanti si Thor tidak mogok.
![]() |
| Si Thor sedang sakit |
Perjalan pulang si Thor masih bertahan walaupun masih batuk-batuk dan tersendat-sendat, saya pun hanya mampu berkendara dengan kecepatan 20 Km/jam, kalau terlalu kenceng takut batuk-batuk dan si Thor mogok, setelah perjalanan yang cukup membuat saya deg-degan, akhirnya saya nyampe juga ke rumah. Perjalan kali ini cukup berbeda dan membuat saya lemes, tapi bukan karena jalannya yang rusak tapi saya takut motor yang saya kendarai mogok, masih kebayang kalau mogoknya ditengah hutan. Namun saya bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas saya hari ini, bisa pulang ke rumah dengan selamat. Nah,,,ada PR baru yaitu memperbaiki si Thor sebelum kerusakannya tambah parah.


Tidak ada komentar untuk "Saya dan si Thor"
Posting Komentar