Tips Bermigrasi ke Linux

Linux atau GNU/Linux merupakan sistem operasi berbasis open source, sistem operasi ini di bundel dalam bentuk distro Linux, ada banyak distro Linux mungkin sampai ribuan, dikembangkan oleh perorangan, komunitas, bahkan perusahaan.
Berbicara tentang Linux, mungkin pembaca ada yang sudah kenal dekat, sudah terbiasa dan menjadi pengguna Linux atau bahkan pengembang Linux.
Linux yang merupakan sebuah kernel (inti sistem operasi), dikerjakan secara komunitas dari seluruh penjuru dunia, jadi tidak heran kalau Linux begitu cepat berkembang, begitu cepat diperbaiki begitu ada bug atau kesalahan program.
Saya tidak akan membahas siapa orang dibalik Linux, bagaimana menggunakan Linux, karena dalam artikel sebelumnya saya sudah membahasnya.
Kembali ke topik awal, untuk bermigrasi ke Linux, atau dalam artian berpindah menggunakan Linux yang tadinya misal, menggunakan Windows 7 atau Mac OS.
Sebenarnya tidak ada paksaan sich, tergantung niat, kesempatan, keuangan, bahkan mood kita. Baik pengembang Linux ataupun pihak perusahaan Microsoft tidak pernah memaksa, harus menggunakan sistem operasi yang mereka buat, semua tergantung pengguna.
Namun, kita punya pilihan, saya sendiri lebih sering menggunakan Linux, walaupun terkadang menggunakan Windows, kalau Mac OS jarang banget. Kalau anda belum tahu Linux, tidak jadi masalah membaca artikel ini, untuk referensi.
Linux itu seperti apa sich?.
Jangan pernah membayangkan Linux seperti aplikasi primitif yang hanya dipakai menggunakan bahasa planet yang aneh juga manual yang sulit dipahami, salah besar jika kita berpikir seperti itu, salah satu contoh sistem operasi yang intinya menggunakan Linux adalah Android, iya Android...cantik bukan?. tidak menakutkan dan sangat populer.
Distro Linux juga semakin beragam, dengan menawarkan banyak fitur dan kemudahan dalam menggunakan Linux, sebut saja Ubuntu, Linux Mint, bahkan distro lokal BlankOn, yang tidak diragukan lagi kemampuannya (yang tidak disebut jangan marah, ini hanya contoh).
Saya ingin bermigrasi apa yang harus saya lakukan?.
- Sebelum bermigrasi alangkah baiknya jika anda memantapkan niat.
- Lihat kebutuhan, apakah penting untuk bermigrasi?.
- Cari referensi distro mana yang cocok buat anda, bisa Googling atau tanya di forum yang membahas tentang Linux.
- Cari distro Live CD dan mudah digunakan.
- Cari distro yang paling banyak digunakan ditempat tinggal anda atau yang biasa teman anda pakai, biar gampang bertanya kalau ada hal yang dirasa kurang jelas.
- Tanya teman yg mengerti tentang Linux.
- Ikut milis atau grup kalau perlu.
- Harus banyak belajar dan bersabar, bermigrasi berarti mulai belajar lagi dari awal.
- Jangan menyerah seandainya distro Linux yang anda gunakan tidak cocok, bahkan salah install yang berujung data hilang.
- Jangan lupa membackup data anda sebelum melakukan instalasi.
Distro apa yang cocok?.
Untuk distro lebih kepada faktor kenyamanan, namun ada 3 distro besar yang sering dijadikan induk atau basis oleh distro turunannya, yaitu:
- Debian : turunannya Ubuntu, BlankOn, Bunsenlabs Linux
- Red Hat : turunannya Fedora, Mandriva, Suse Linux
- Slackware : turunannya Zenwalk, Vector Linux, Slax
Saya sendiri dari awal mengenal Linux sudah terbiasa menggunakan distro berbasis Debian, jadi sampai sekarang sering menggunakan distro berbasis Debian, misal : Ubuntu, Linux Mint, BlankOn, terakhir Bunsenlabs Linux.
Apapun distronya yang penting Linux, jangan ada perpecahan diantara kita....hehe.

Tidak ada komentar untuk "Tips Bermigrasi ke Linux"
Posting Komentar